Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Ilmu Waris

Oleh: Heniy Astiyanto, S.H WARISAN DAN WASIAT 1. Warisan Cepat Dibagi Sekarang ini ada kecenderungan untuk memperlambat pembagian warisan. Akibatnya tidak ada kepastian hukum dan menimbulkan sengketa serta fitnah. Maka yang lebih baik ialah warisan itu segera diselesaikan dan idberikan kepada yang berhak. Dengan demikian ada kepastian hukum, menghindari fitnah, dan konflik keluarga. Dilihat dari segi ekonomi harta warisan yang cepat dibagi akan lebih produktif. 2. Tahap Penyelesaian a. Inventasi harta benda peninggalan pewaris b. Kemudian dihitung (yang harus dikeluarkan lebih dahulu).     - Biaya pemakaman     - Hutang dan pengobatan     - Wasiat Maka cara membagi warisan ialah harta peninggalan pewaris (a) dikurangi harta yang harus dikeluarkan (b). 3. Musyawarah Dalam pembagian warisan lebih baik ialah dengan cara musyawarah kekeluargaan. Para pihak akan menyadari akan hak-haknya, yang penting tercermin keadailan. Bisa juga salah satu ahli wari

Surat-surat Makkiyah dan Madaniyah

Merujuk kepada Mushaf Al-Madinah, terbitan Mujamma Al-Malik Fahd di Madinah Munawarah yang beredar luas di Indonesia, surat-surat makkiyah sebagai berikut: Surat-surat Makkiyah     1.       Al-Fatihah     2.       Al-An’am     3.       Al-Araf     4.       Yunus     5.       Hud     6.       Yusuf     7.       Ibrahim     8.       Al-Hijr     9.       An-Nahl     10.   Al-Isra     11.   Al-Kahfi     12.   Maryam     13.   Thaha     14.   Al-Anbiya     15.   Al-Mukminun     16.   Al-Furqan     17.   Asy-Syu’ara     18.   An-Naml     19.   Al-Qashash     20.   Al-Ankabut     21.   Ar-Rum     22.   Luqman     23.   As-Sajadah     24.   Saba     25.   Fathir     26.   Yasin     27.   Ash-Shaffat     28.   Shad     29.   Az-Zumar     30.   Al-Mukmin     31.   Fushilat     32.   Asy-Syura     33.   Az-Zukhruf     34.   Ad-Dukha     35.   Al-Jatsiyah     36.   Al-Ahqaf     37.   Qaf     38.   Adz-Dzariyat     3

Kriteria Surat Makkiyah dan Madaniyah

    Kuliah Ulumul Quran  Prof.Dr.H.Yunahar Ilyas,Lc,MA.       Kriteria Surat Makkiyah        1. Setiap surat yang di dalamnya ada ayat sajadah       2. Setiap surat yang di dalamnya ada lafaz kalla (33x dalam 15 surat)       3. Setia surat yang di dalamnya ada lafaz Ya Ayyuhannas , dan tidak ada Ya Ayyuhahallazina amanu (kecuali Surat Al-Hajj)       4. Setiap surat yang di dalamnya ada kisah para Nabi dan umat-umat sebelumnya (kecuali Surat Al-Baqarah)       5.   Setiap surat yang di dalamnya ada kisah Nabi Adam dan Iblis (kecuali Surat Al-Baqarah)       6. Setiap surat yang di buka denga huruf Hijaiyah seperti Alif-lam-mim, Alif lam-ra, Ha-mim dan semacamnya (kecuali Surat Al-Baqarah dan Surat Al-Imran)       7.    Surat-surat yang ayatnya pendek-pendek, bersajak, i’jaz al-ibarah dan padat isinya       8. Surat-surat yang berisi ajaran tentang aqidah (tauhid, menyembah Allah SWT semata, risalah Nabi Muhammad SAW, Hari Akhir, mujadalah kaum m

Konsepsi Wahyu

Menurut Bahasa adalah sesuatu yang tersembunyi. Sedangkan menurut istilah adalah   pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang diberikan kepada orang khusus (Nabi dan Rosul) tanpa di ketahui orang lain. Nama lain dari Wahyu antara lain : 1. Al-Ilham al-fithri li al-insan وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلا تَخَافِي وَلا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ  الْمُرْسَلِينَ “Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa. “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati, karena sesungguhnya kami akan mengembalikanya kepadamu, dan menjadikanya (salah seorang) dari para rasul.” (Q.S. Al-Qashash:7).             Wahyu dalam ayat di atas berarti ilham yang diberikan Allah SWT kepada Ibu Musa untuk meyusukan bayinya yang dihanyutkan kesungai Nil dalam rangka menyelamatkanya dari pembunuhan semua bayi laki