Menurut
Bahasa adalah sesuatu yang tersembunyi. Sedangkan menurut istilah adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat
yang diberikan kepada orang khusus (Nabi dan Rosul) tanpa di ketahui orang
lain.
Nama lain dari Wahyu antara lain :
1. Al-Ilham al-fithri li al-insan
وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلا تَخَافِي وَلا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
“Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa. “Susuilah dia, dan apabila
kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah
kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati, karena sesungguhnya kami akan
mengembalikanya kepadamu, dan menjadikanya (salah seorang) dari para rasul.”
(Q.S. Al-Qashash:7).
Wahyu
dalam ayat di atas berarti ilham yang diberikan Allah SWT kepada Ibu Musa untuk
meyusukan bayinya yang dihanyutkan kesungai Nil dalam rangka menyelamatkanya
dari pembunuhan semua bayi laki-laki Bani Israil sebagaimana yang diperintahkan
Firaun.
2. Al-Ilham al-gharizi li al-hayawan
2. Al-Ilham al-gharizi li al-hayawan
أَوْحَى رَبُّكَ
إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ
وَمِمَّا يَعْرِشُ و
“Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah. “Buatlah sarang –sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu, dan tempat-tempay yang dibikin manusia.” (Q.S. Al-Nahl:68).
Wahyu dalam ayat di atas berarti
Instink yang diberikan Allah SWT kepada lebah untuk membuat sarang di bukit,
pohon-pohon kayu serta tempat-tempat yang dibikin oleh manusia
3. Waswasatu asy-Syaithan
3. Waswasatu asy-Syaithan
وَلا تَأْكُلُوا
مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ
الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ
أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang
yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan
yang semacam itu adalah adalah sebuah kefasikan kepada kawan-kawanya agar
mereka membantah kamu, dan jika menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah
menjadi orang yang musyirik.” (Q.S. Al-An’am:121).
Wahyu
dalam ayat diatas berarti bisikan sesama syaitan untuk membantah orang-orang
yang beriman.
4. Ma yulqihillahu ila malaikatihi min amrin liyaf'aluhu
4. Ma yulqihillahu ila malaikatihi min amrin liyaf'aluhu
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى
الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا سَأُلْقِي فِي
قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ
وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
“(ingatlah), ketika
Tuhanmu mewhyukan kepada Malaikat. Sesungguhnya aku bersama kamu, maka teguhkan
pendirian orang-orang yang telah beriman. Kelak akaan aku jatuhkan rasa
ketakutan kedalam hati orang-orang kafir, maka penggalah kepala mereka dan tiap
ujung jari-jari mereka.” (Q.S. Al-Anfal:12).
Wahyu dalam ayat dia atas berarti
perintah Allah SWT kepada para malaikat untuk meneguhkan hati orang-orang yang
beriman (dalam perang badar) dan memasukan rasa takut ke dalah hati musuh-musuh
mereka kaum Musyrikin Mekkah.
5. Al-Isyarah as-sari'ah
5. Al-Isyarah as-sari'ah
فَخَرَجَ عَلى
قَوْمِهِ مِنَ الْمِحْرابِ فَأَوْحى إِلَيْهِمْ أَنْ سَبِّحُوا بُكْرَةً وَ
عَشِيًّا َ
“Maka ia keluar dari mihrab menuju
kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka. Hendaklah kamu bertasbih di
waktu pagi dan petang.” (Q.S. Maryam:11).
Wahyu
dalam ayat di atas berarti isyarat fisik yang diberikan oleh Zakariya kepada
ummatnya untuk bertasbih di waktu pagi dan petang. Ayat ini bercerita tentang
Nabi Zakariya yang berpuasa bicara tiga hari tiga malam sebagai tanda istrinya
akan hamil dan kemudian melahirkan Yahya.
Komentar