Oleh: Sanwani, SH
Dikisahkan, di bawah pohon yang
rindang tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan
oleh seorang guru. Diantara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk di
sana. Seusai pelajaran, seorang pemuda penasaran menghampiri dan bertanya
kepada si kakek. “kek, apakah kakek seorang guru?” “bukan…., akau bukan seorang
guru. Aku juga sedang belajar, sama dengan anak-anak itu”. “Lho, memangnya
berapa umur kakek?”
“Umur kakek tahun ini, tepat 10 tahun. “Ah….., kakek
bercanda! Perkiraanku, umur kakek sudah 70 tahunan…..?
“ Ha ha ha, tebakanmu benar! Bila
dihitung dari saat kakek lahir hingga
kini, umur kakek memamng 70 tahun. Tetapi, 60 tahun yang telah dilewati jangan
di hitung. Yang benar-benar dapat di hitung adalah kehidupanku 10 tahun
terakhir ini.
Sambil menghela napas panjang si
kakek menjawab “Sejak kecil sampai usia 20 tahun, yang seharusnya waktu terbaik
untuk belajar , tpi kakek sibuk bermain dan bersantai. Karena semua kebutuhan
hidup telah di sediakan berlimpah oleh orang tua kakek. Kemudian 20 tahun
berikutnya, waktu yang seharusnya untuk mengejar karir dan berjuang, kakek
malah menggunakanya untuk berfoya-foya menghamburkan harta yang diperoleh
dengan susah payah oleh orang tua kakek. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang
seharusnya untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan pensiun di masa tuaku,
malahan kakek gunakan untuk bertamasya, menghabiskan sisi harta yang masih ada.
Semua hanya untuk mengejar kesenanan sesaat. Coba, kamu pikir, bukankah 60
tahun t’lah kulewati itu dengan sia-sia? Tidak ada satupun yangku pelajari.”
“Lalu bagaimana dengan sepuluh
tahun terakhir hidup kakek?” dengan mata berkaca-kaca si kakek bertutur,
“Sepuluh tahun terakhir aku sadar, 60 tahun hidup dilalui tanpa makna,….
Sungguh hidup yang sia –sia, tidak berguna. Saat sadar, kakek sudah hidup
sebatang kara dan tanpa harta. Untuk hidupun harus ditunjang dari belas kasihan
orang lain. Anak muda, jangan meniru kehidupan seperti yang t’lah kakek jalani.
Karena, waktu adalah modal utama paling berharga yang dimiliki oleh setiap
manusia. Pergunakanlah baik-baik untuk belajar, berusaha, dan bekarir.
Efektifkan waktumu pada tujuan yang jelas, dan berjuang meraih keberhasilan.
Maka kelak di hari tuamu, kamu akan menjalani kehidupan ini dengan banga dan
bahagia.”
Kisah diatas mengajarkan kepada
kita betapa waktu begitu berharga. Islam mengajarkan agar kita memanfaatkan
waktu . hari hari kedepan adalah hari-hari sangat menentukan dalam perjalanan
kehidupan. Bila mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, maka ia akan
sukses. Bila tidak, maka penyesalan biasanya akan datang belakangan.
Hargailah setiap waktu yang anda
miliki. Dan ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa.
Semoga bermanfaat……!!!!!
SERIAL MOTIVASI
Komentar