Takdir
adalah ketentuan Allah yang ditetapkan sejak zaman azali (dahulu). Dalam bahasa
arab takdir disebut dalam dua kata yaitu qadha dan qodar.
Qahda
adalah ketentuan atau ketentuan Allah SWT. Tentang segala sesuatu
yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai iradah (kehendak-Nya), meliputi baik,
buruk, hidup dan mati dlsb.
Qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut
istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang
berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman dahulu sesuai dengan
iradah-Nya. Qadar disebut juga takdir Allah yang berlaku bagi semua makhluk
hidup, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan datang.
Allah
SWT berfirman dalam surat Ar-Rad ayat:11
“Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka
tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain dia”. (QS. Ar-Rad ayat:11)
Kedua
kata ini bermakna sama (sinonim) tapi ada juga yang memberi makna berbeda.
Menurut Ulama, takdir ada yang bisa berubah ada yang tidak bisa berubah. Yang
pertama disebut Takdir Muallaq dan Takdir Mubram.
1.
Takdir Mubram
Yaitu
takdir Allah yang tidak dapat diubah, tidak dapat memilih serta tidak memiliki
kemampuan unutk merubahnya. Takdir Mubram ini terdapat pada sunnatullah yang
ada di alam jagat raya ini. Salah satu contohnya adalah kelahiran seseorang,
kematian, perjalanan matahari, bulan, planet sesuai dengan ketentuan yang telah
digariskan oleh Allah.
Allah
SWT berfirman di dalam surat Al-Imran ayat:154
“Kemudian setelah kamu berdukacita. Allah
menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari
pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri,
mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah.
Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam
urusan ini?”. Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya ditangan Allah”.
Mereka menyembunyika dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu;
mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan)
dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”.
Katakanlah: “Sekiranya kamu ada dirumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”.
“Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada di dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
2. Takdir
Muallaq
Takdir
ini dapat diubah dan manusia di beri akal dan hati nurani untuk memilihnya.
Karena pada prinsipnya dalam kehidupan ini, ada sisi positif dan negatif yang
akan selalu mengikuti perjalanan panjang manusia. Sisi positif dan negatif
tersebut disebut dengan takdir dalam kontek Takdir Muallaq atau kata lain
nasib.
Allah
SWT berfirman di dalam surat Ar-Rad ayat:39
“Allah
menghapus apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan
di sisi-Nya-lah terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)”. QS. Ar-Rad ayat:39
Contoh
dari Takdir Muallaq yaitu: Misalkan ada seseorang miskin kemudian ia berangan
ingin menjadi orang kaya, maka ia harus berdoa serta berusaha agar yang ia
inginkan untuk menjadi orang kaya dapat terujud.
Wallahualam
Bisshoaff
Semoga
Artikel singkat ini dapat bermanfaat. Aaminn......
Komentar